Dari Padang Membengkokkan Peradaban
Dari Padang Membengkokkan Peradaban
Dalam perkenalan di warung kopi, setengah jam sebelum diskusi Rahasia Meede pada ajang Padang Bookfair 15 November 2007 kemarin, laki-laki itu menyebut usianya 72 tahun. Ia membawa Negara Kelima dan Rahasia Meede untuk segores tandatangan. Ah, bukankah, apa yang tengah ditampilkan Pak Rusli ini semacam Old Enthusiasm. Semangat yang terus menyala untuk menyikapi kegelisahan zaman. Lalu di dalam forum ia bersuara mengumpat zaman, menikam kekinian tetapi tidak hendak kembali ke masa lalu.
Tugas generasi sekarang memang bukan sekedar membenamkan diri pada masa lalu tetapi lebih dari itu, yaitu membengkokkan peradaban. Membuat peradaban bengkok artinya menjadikan waktu itu acak. Tiap kejadian pada masa sekarang tidak lebih dari reinkarnasi dari kejadian serupa dengan tokoh berbeda di masa silam. Masa lalu perlu ditampilkan lewat wajah masa kini, agar kejadian-kejadian masa sekarang mendapat jawaban dari peristiwa serupa di masa lalu.
Wajah masa depan sketsanya telah ada di masa lalu. Tugas penulis adalah menguatkan garis sketsa sehingga generasi masa depan bisa mewarnainya dengan cara yang lebih baik. Bukan dengan chaos sebagaimana tingkah polah generas
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar