Sebuah karya yang sangat provokatif untuk membaca ulang sejarah yang pernah terjadi di nusantara. Setiap babak membuka banyak rahasia bangsa ini secara mengejutkan. Mulai dari pemetaan jakarta yang penuh dengan sejarah gelap diungkap Ito secara mengejutkan dan membelalakkan mata. Uniknya fiksi ini menggabungkan sesuatu yang pernah terjadi dengan kejelian fiksinya seperti karya Frederick Forshit dan Dan Brown serta kandungan sastra seperti Pramudya Ananta Toer atau SB Chandra dengan karya-karya di serial les hitam. Uniknya lagi, karya ini dilihat dari sudut pandang anak-anak Belanda sendiri yang tetap dengan niat serakahnya untuk mengusung kolonialisme baru yang berkedok penelitian. Anak-anak muda wajib mengetahui dan membaca fakta-fakta yang dijadikan latar belakang historis dan dibeberkan novel ini. Satu tema yang jarang diungkap pengarang lain, termasuk oleh sastrawan terkenal di nusantara. Di sini Ito punya nilai lebih yang tidak dipunyai pengarang lain. Keunikan tema mengalir dengan lancar tanpa basa-basi, sehingga sesuatu yang berat jadi mengalir indah dan punya kedalaman. Sebagai sutradara sudah seharusnya film-film Indonesia mengangkat sumber dari karya anak bangsa yang punya reputasi internasional. Ito sedikit dari anak muda yang punya kepedulian terhadap itu semua
(John-de Rantau; sutradara/penulis skenario ”Denias, Senandung di Atas Awan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar