Bedah Novel Rahasia Meede di Jogjakarta. Sabtu 2 Pebruari 2008 pukul 16.00, MP Book Point Jogjakarta

Senin, 03 Desember 2007

Dari Pieter Erberveld hingga Alwi Shahab

Pertama kali aku mengenal sosok Pieter Erberveld adalah lewat tulisan Bapak Alwi Shahab pada rubrik Nostalgia Koran Republika, Desember 2000. Satu tulisan lagi dari sumber yang sama, aku temukan dalam rubrik yang sama dalam penanggalan yang berbeda.

Apa yang menarik dari Erberveld? Selain pemberontakannya yang tidak pernah terjadi pada penghujung tahun 1721 dan keputusan hukum mati yang ia jalani dengan kejam pada tahun April 1722, laki-laki mardjikers itu meninggalkan begitu banyak misteri. Tidak ada sumber sejarah hingga saat ini yang bisa memberikan tingkat keyakinan 100 % mengenai motif pemberontakan Erberveld. Tidak ada juga sumber resmi yang menunjukkan jejak sejarah tentang peran Meede, puteri Erberveld dalam peristiwa terbongkarnya isu pemberontakan.


Aku mendatangi gang pecah kulit, konon disanalah tubuh Erberveld ditarik empat ekor kuda ke tiap penjuru mata angin. Aku juga mendatangi lokasi rumah Erberveld di jalan Pangeran Jayakarta. Dulu, pada lokasi itu terdapat satu prasasti dibikin pemerintah VOC untuk mengenang pengkhianatan Erberveld. Tetapi tentara pendudukan Jepang meruntuhkannya pada saat menduduki Indonesia. Ketika prasati itu dibangun kembali, giliran kapitalisme Jepang meruntuhkannya pada tahun 1985. Aku membayangkan rumah Erberveld di kawasan elit Jacatraweg, tetapi yang tampak hanyalah sosok bangunan kokoh showroom Toyota.


Untuk memastikan semua cerita tentang Erberveld, aku bikin janji dengan Bapak Alwi Shahab. Kami kemudian bertemu di kantor Harian Republika di Pejaten. Peristiwa unik, seorang penulis karbitan melakukan wawancara dengan recorder kecil di sarangnya para penulis. Pertemuan yang menyenangkan, Pak Alwi menceritakan detail sejarah Jakarta, tidak hanya cerita Erberveld. Beliau benar-benar ensiklopedi berjalan sejarah Jakarta. Beberapa hari kemudian beliau mengirimkan sebuah nama yang sangat berharga untuk penulisan novel ini; Kapten Clusse.


Misteri yang menghinggapi sosok Erberveld adalah pesona untuk tiap penikmat sejarah. Dan kita pun bebas untuk menginterpretasikan sosok tersebut.

1 komentar:

Hijab Indonesia mengatakan...

Saya menikmat sejarah, pecinta tulisan berbau sejarah, salam kenal.




debbyzhanng.blogspot.com